Pengikut

Selasa, 01 Mei 2012

Konflik itu perlu ?

Mengerti Konflik Dalam Kelompok
Apakah Konflik Bermanfaat
   1. Konflik adalah fenomena umum dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan umat manusia.
   2. Konflik tidaklah selalu merupakan hal yang buruk, sebaliknya konflik dapat menjadi suatu alat penting dalam perkembangan dan kemajuan. Kelompok tanpa konflik mungkin sangat pasif, atau bahkan tidak berjalan sama sekali.
   3. Banyak kasus konflik dapat memberikan sumbangan berharga pada kelompok seperti: Meningkatkan motivasi untuk mencari bahan yang mendukung pendapat kita; Memberikan pengertian yang lebih matang terhadap masalah yang dihadapi. Konflik memaksa kita mencari fakta; Menciptakan ide-ide yang dapat menyatukan perbedaan pendapat, misalnya dengan menggabungkan berbagai alternatif pemecahan untuk mencapai suatu kesepakatan.
   4. Akibat negatif dari konflik yang tidak tertanggulangi dalam kelompok adalah: Perpecahan dan permusuhan dalam kelompok; Hilangnya kesetiaan anggota terhadap kelompok mereka; Menurunnya produktifitas kelompok.
Mengapa Konflik Timbul
Konflik di dalam kelompok biasanya disebabkan oleh :
a. Kurangnya komunikasi antar anggota kelompok.
b. Perbedaan pendapat mengenai topik yang sedang dibahas.
c. Perbedaan kepentingan antar sesama anggota kelompok.
d. Berbedanya informasi yang diterima oleh anggota kelompok mengenai suatu persoalan.
Seseorang biasanya akan mempertahankan pendapatnya, jika :
a. Menganggap masalah dalam konflik cukup penting.
b. Yakin bahwa dia memiliki dan menguasai pengetahuan mengenai persoalan tersebut.
c. Merasa bahwa alur pembicaraan dalam rapat berjalan mengarah ke pendapatnya.
Seseorang biasanya kurang mampu mempertahankan pendapatnya, jika :
a. Berhadapan dengan pejabat formal atau tidak formal.
b. Tidak memiliki informasi yang cukup untuk mendukung pendapatnya.
c. Menganggap pendapatnya kurang penting.
d. Tidak mendapatkan dukungan dari orang lain.
3. Situasi Konflik
Cara Mengatasi Konflik
1. Menghindarkan Diri
Banyak orang tidak ingin terlibat dalam konflik. Menghindarkan diri dari konflik atau menghindarkan diri dari permasalahan yang dapat menyebabkan konflik adalah perilaku yang umum dilakukan. Konflik dapat dihindarkan dengan menolak untuk melibatkan diri atau dengan menarik diri. Seseorang yang menghindarkan diri dari konflik, dapat meninggalkan ruangan, diam, bercerita lucu atau mencoba mengubah topik pembicaraan. Menghindari konflik tidak akan menyelesaikan masalah.
2. Difusi
Jika terlibat dalam konflik, kelompok atau anggota kelompok dapat memberhentikan pembicaraan sampai dengan suasana ‘mendingin’. Kelompok dapat membuat kesepakatan atas permasalahan yang kurang penting, sambil menunggu orang menjadi tenang atau menunggu informasi yang diperlukan untuk mendiskusikan masalah utama. Cara ini tidak dapat memecahkan konflik itu, tapi hanya dapat membantu memungkinkan penyelesaian konflik. Contoh lain ‘difusi’ dapat dilihat dari pernyataan berikut : “Kita adalah kawan dan jangan biarkan masalah ini menghancurkan kita. Biarkan ini selesai dengan sendirinya”. Cara ini tidak akan menyelesaikan masalah, tapi biasanya hanya akan menunda masalah untuk sementara waktu.
3. Konfrontasi (pertentangan)
Melalui konfrontasi, konflik dapat diselesaikan dengan cara-cara sebagai berikut :
         * “Menang – kalah”: Kekuatan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pandangan satu pihak saja.
        * “Kalah – kalah”: Masing-masing pihak yang bertikai tidak mau mengurangi tuntutannya. Kalaupun ada pihak ketiga yang memberikan jalan keluar, tidak memuaskan pihak yang bertikai.
        * “Menang – menang”: Kompromi dibuat untuk mencapai kesepakatan yang akan memuaskan semua pihak.
5. Beberapa Langkah Menangani Konflik dalam Rapat
1. Tujuan rapat, jelas
Penyampaian secara jelas tujuan yang akan dicapai adalah langkah pertama yang harus diambil. Pastikan bahwa seluruh peserta mengerti dan menyetujui agenda.
2. Jadilah pendengar yang baik

Orang-orang yang terlibat dalam konflik sering tidak memperhatikan penjelasan orang lain, karena mereka terlalu sibuk menyampaikan pendapat mereka sendiri. Sebagai seorang pemandu, cobalah mendorong semua peserta untuk mendengar dan mengerti pendapat masing-masing orang.
3. Bicaralah secara rasional
Terjadinya emosi adalah hal yang umum dalam situasi konflik. Namun kita tidak dapat membuat suatu keputusan jika situasinya sangat panas. Arahkan diskusi pada hal-hal yang diterima oleh akal sehat dan dapat didukung oleh fakta. Bicaralah dengan mengemukakan pendapat yang jelas. Usulkan beberapa pilihan jawaban terhadap masalah dan uraikan dampak dari penyelesaian masalah itu.
4. Buatlah pilihan ‘terbaik’
Pemecahan masalah yang menggabungkan kepentingan dan pendapat masing-masing pihak dapat dicapai dengan mengumpulkan semua pihak dan memilih solusi berdasarkan pada kesepakatan bersama.
5. Pikirkan dahulu
Salah satu pihak mungkin perlu waktu tambahan untuk mempertimbangkan informasi dan saran-saran yang dia terima.
6. Humor
Anda dapat menggunakan metode humor untuk menurunkan ketegangan pikiran atau perasaan. Humor dapat diterapkan sebagai suatu cara untuk mencapai penyelesaian lebih masuk akal.
Konflik bukanlah suatu masalah yang harus dihindari. Jika konflik dapat ditangani secara baik, maka umumnya penyelesaian dapat tercapai. Para ahli komunikasi menyebutkan bahwa:
         * 70% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui komunikasi yang lebih baik.
        * 20% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui perundingan.
        * 10% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui campur tangan pihak ketiga.
6. Wakil dalam Perundingan
Dalam suatu diskusi, akan lebih mudah mencapai kesepakatan atau menghasilkan keputusan apabila pesertanya tidak banyak. Oleh karena itu, kalau ada beberapa kelompok yang akan berdiskusi, maka setiap kelompok cukup mengirimkan wakilnya.
Syarat wakil adalah :
            1. Kedekatan komunikasi antara wakil dan kelompoknya.
           2. Wakil dipilih oleh kelompoknya.
Anggota kelompok harus memberikan mandat kepada wakil mereka :
           1. Jika mandat diberikan secara kaku, maka para wakil akan terikat dan sangat setia kepada kelompoknya. Perwakilan akan sulit mengambil keputusan.
           2. Jika mandat diberikan secara lentur, maka kesepakatan dan keputusan dalam diskusi “kelompok perwakilan” akan mudah dicapai dan cenderung mengarah kepada kelompok yang baru.