Pengikut

Selasa, 28 Mei 2013


Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.

Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.
Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
· Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)
Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita,
“Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.
Perkara-perkara yang diajarkan oleh Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara tauhid.
Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah tentang di mana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di atas arsy, yaitu di atas langit. Dalilnya antara lain,
“Ar-Rahman beristiwa di atas ‘Arsy” (Thaha: 5)
Makna istiwa adalah tinggi dan meninggi sebagaimana di dalam riwayat Al-Bukhari dari tabi’in.
Adapun dari hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang budak wanita, “Dimana Allah?”. Budak tersebut menjawab, “Allah di langit”. Beliau bertanya pula, “Siapa aku?” budak itu menjawab, “Engkau Rasulullah”. Rasulllah kemudian bersabda, “Bebaskan dia, karena sesungguhnya dia adalah wanita mu’minah”. (HR. Muslim dan Abu Daud).
· Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya Al-Albani).
Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
· Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
· Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll.
Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
· Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik!
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik,
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ اَلْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).
Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal perkara tersebut adalah haram.
Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum, gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).
Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda,
كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ
“Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka, maka kelak Allah akan jadikan pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab dia di neraka jahannam”(HR. Muslim).
إِنِّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَاباً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَلْمُصَوِّرُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para tukang gambar.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama tidak ada gambar makhluk hidupnya.
· Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.
Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada orang-orang kafir. Tanamkan bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.
Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.
· Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan menunjukkan aurat.
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)
Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.
Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.
Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi orangtua dan para pendidik. Wallahu a’lam bishsawab.
)* Diringkas oleh Abu Umar Al-Bankawy dari kitab Kaifa Nurabbi Auladana karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu dan hadits-hadits tentang hukum gambar ditambahkan dari Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Syaikh Muqbil bin Hadi.

Selasa, 18 September 2012

Tips menghilangkan sifat lupa

Sifat  lupa saat ini tidak harus menimpa kepada orang yang sudah tua saja, anak muda yang masih remaja pun terkadang pula mempunyai sifat lupa.Nah saya mempunyai beberapa tips yang mudah-mudahan bermanfaat :
1. Membuat rencana, orang yang mempunyai sifat lupa, harus mempunyai atau membuat rencan kegiatan harian sekalipun untuk hal-hal yang kecil.Sehingga anda pun terbiasa membuat perencanaan kegiatan harian dan ini akan mengurangi bahkan menghilangkan dari sifat lupa.
2.Biasakan rapi, kaca mata masih menempel di kepala sibuk mencari, kunci motor ada di kantong celana atau di atas bupet tapi nyarinya seisi rumah periksa semua, oleh karena itu mulai sekarang simpan lah barang apapun pada tempatnya dan jangan dipindah-pindah harus tetap tempatnya.
3.Jangan panik, ketika kita lupa akan suatu barang yang kita cari jangan lah panik.Karena kalau panik akan membuat kita tidak bisa konsentrasi untuk mengingat nya.Tarik napas dalam-dalam dan tenangkan pikiran kemudian konsentrasi dan ingat-ingat kembali secara runtut apa saja yang sudah anda lakukan sampai anda lupa.
4.Mengulang, biasakan apa-apa yang akan anda lakukan usahakan untuk diulang-ulang kembali didalan hati.Langkah ini akan membantu anda untuk selalu ingat yang akan dilakukan.
5.Jangan menunda-nunda, pada saat anda ingat akan sesuatu yang akan anda kerjakan segeralah anda kerjakan, meskipun batas waktunya masih lama.Karena kalau anda tunda dengan alasan waktunya masih lama biasanya anda suka lupa disebabkan biasanya suka ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan dengan waktu yang bersamaan.
6.Konsentrasi pada apa yang anda lakukan, pada saat anda melakukan apapun, baik itu menyimpan barang, menulis,menyampaikan pesan kepada orang lain,pikiran anda sejenak harus konsentrasi dulu terhadap apa yang dilakukan.Jangan sampai anda sedang menyimpan barang di lemari, tapi pikiran anda sedang membayangkan pertandingan sepak-bola yang semalam, nah ini biasa nya suka lupa.
7.Makanan yang bergizi, jangan lupa makan makanan yang bergizi, dan makanan yang bergizi tidak harus mahal banyak makanan yang bergizi dengan harga yang murah.Demikian tips dari saya semoga bermanfa'at.


Kamis, 13 September 2012

Timun Mas

Long time ago in the island of Java, Indonesia, lived a couple of farmer.  They had married for some years but they had no children.  So they prayed to a monster called Buta Ijo to give them children.  Buta Ijo was a ferocious and powerful monster.  He granted their wish on one condition.  When their children had grown up, they had to sacrifice them to Buta Ijo.  He liked eating fresh meat of human being.  The farmers agreed to his condition.  Several months later the wife was pregnant.

She gave birth to a beautiful baby girl.  They named her Timun Emas.  The farmers were happy.  Timun Emas was very healthy and a very smart girl.  She was also very diligent. When she was a teenager Buta Ijo came to their house.  Timun Emas was frightened so she ran away to hide.  The farmers then told Buta Ijo that Timun Emas was still a child.  They asked him to postpone.  Buta Ijo agreed.  He promised to come again.  The following year Buta Ijo came again.  But again and again their parents said that Timun Emas was still a child.

When the third time Buta Ijo came their parents had prepared something for him.  They gave Timun Emas several bamboo needles, seeds of cucumber, dressing and salt.

‘Timun, take these things’

‘What are these things?’

‘These are your weapons.  Buta Ijo will chase you.  He will eat you alive.  So run as fast as you can.  And if he will catch you spread this to the ground.  Now go!’

Timun Emas was scared so she ran as quickly as she could.  When Buta Ijo arrived she was far from home.  He was very angry when he realized that his prey had left.  So he ran to chase her.  He had a sharp nose so he knew what direction his prey ran.

Timun Emas was just a girl while Buta Ijo was a monster so he could easily catch her up.  When he was just several steps behind Timun Emas quickly spread the seeds of cucumber.  In seconds they turned into many vines of cucumber.  The exhausted Buta Ijo was very thirsty so he grabbed and ate them.  When Buta Ijo was busy eating cucumber Timun Emas could run away.

But soon Buta Ijo realized and started running again.  When he was just several steps behind Timun Emas threw her bamboo needles.   Soon they turned into dense bamboo trees. Buta Ijo found it hard to pass.  It took him some time to break the dense bamboo forest.  Meanwhile Timun Emas could run farther.

Buta Ijo chased her again.  When he almost catch her again and again Timun Emas threw her dressing.  This time it turned into a lake.  Buta Ijo was busy to save himself so Timun Emas ran way.  But Buta Ijo could overcome it and continued chasing her.

Finally when Timun Emas was almost caught she threw her salt.  Soon the land where Buta Ijo stood turned into ocean.  Buta Ijo was drowned and died instantly.

Timun Emas was thankful to god and came back to her home.

Selasa, 15 Mei 2012

Inducting New Employees Into Your Company.


New employees are the best assets of a company. New employees can advance a company's business if they can work well and can advance the company where they work. If you're looking for a way or method to introduce the existing business in your company to new employees, there are some things you can do. Here are some suggestions to introduce your company to a new employees:

The first way, to make new employees feel comfortable in your company. As a new employee, maybe they can not immediately adapt to your company. They may take time to recognize the environments in which they work. So make new employees feel comfortable in your company, so they can work comfortably.

The second way, introducing new employees to other work colleagues. Introduce them to other colleagues in their department. In this way makes them comfortable asking questions on their first day

The third way, after introductions are made, you should discuss with new employees, what you hope for. What to tell what should be done by new employees. So that later they can work well according to your wishes. If they do not know what you expect, they will not be able to meet your needs.

Minggu, 13 Mei 2012

CONTOH KERANGKA SKRIPSI



HALAMAN  SAMPUL  (sampul luar dan sampul dalam)
LEMBAR PENGESAHAN   ( pengesahan pembimbing dan pengesahan penguji)
ABSTRAK  ATAU  RINGKASAN
KATA PENGANTAR
RIWAYAT  HIDUP
DAFTAR ISI
DAFTAR  TABEL
DAFTAR  LAMPIRAN
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Keterbatasan dan Jangkauan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Definisi Istilah
BAB II  KAJIAN  PUSTAKA  ATAU  KERANGKA  TEORI
2.1 ....... (sesuai dengan masalah yang akan diteliti)
2.2 ........, dst
BAB III  METODOLOGI  PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Subjek Penelitian
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Pengembangan Instrumen
3.4.2 Verifikasi Kecocokan Instrumen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
BAB  IV  HASIL  DAN  PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Kamis, 10 Mei 2012

Semua Yang Terjadi Atas Kuasa Allah

Sebagus apapun rencana kita tidak akan terlepas dari kuasa Allah yang menentukan.Manusia boleh berencana bahkan mungkin rencana itu telah disusun dengan perhitungan yang matang, namun tetap Allah jualah yang menentukan. Terkadang menurut perhitungan manusia secara teori atau secara hitungan matematis nya rencana tersebut 100% berhasil, namun tetap kita harus memberikan porsi paling tidak 1% untuk faktor X nya yakni Allah. Jadi, tingkat keberhasilan itu 99% maksimal dan 1% untuk faktor X yakni Allah, karena bisa saja yang 1% itu dapat mengagalkan rencana tersebut jika Allah tidak mengizinkan.

Kenapa kita harus memberikan porsi 1% untuk fakto X  yakni Allah dalam membuat perencanaan,,,?Karena ketika berhasil atas rencana tersebut maka tidak mengakibatkan kita sombong. Begitupun ketika gagal atas rencana itu maka tidak akan menjadi putus asa. Karena ketika berhasil tetap saja ada faktor Allah nya, begitupun ketika rencana tersebut gagal, maka akan membuat kita lebih tawadu lagi karena menyadari apapun yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah.

Kemudian kita pun harus selalu husnuzon kepada Allah, karena sering kali ketika kita berdo'a kepada Allah, justru Allah memberikan atau mengabulkan do'a itu tidak sesuai dengan harapan kita.Maka jika kita selalu su'uzon kepada Allah maka batink kita akan selalu merasa tersiksa karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dengan demikian kita harus belajar berlapang-dada dalam menerima apapun yang terjadi.Harus tetap mensyukuri dengan apa kita terima, karena terkadang masih banyak orang-orang yang lebih buruk nasibnya dibanding kita.

Selasa, 01 Mei 2012

Konflik itu perlu ?

Mengerti Konflik Dalam Kelompok
Apakah Konflik Bermanfaat
   1. Konflik adalah fenomena umum dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan umat manusia.
   2. Konflik tidaklah selalu merupakan hal yang buruk, sebaliknya konflik dapat menjadi suatu alat penting dalam perkembangan dan kemajuan. Kelompok tanpa konflik mungkin sangat pasif, atau bahkan tidak berjalan sama sekali.
   3. Banyak kasus konflik dapat memberikan sumbangan berharga pada kelompok seperti: Meningkatkan motivasi untuk mencari bahan yang mendukung pendapat kita; Memberikan pengertian yang lebih matang terhadap masalah yang dihadapi. Konflik memaksa kita mencari fakta; Menciptakan ide-ide yang dapat menyatukan perbedaan pendapat, misalnya dengan menggabungkan berbagai alternatif pemecahan untuk mencapai suatu kesepakatan.
   4. Akibat negatif dari konflik yang tidak tertanggulangi dalam kelompok adalah: Perpecahan dan permusuhan dalam kelompok; Hilangnya kesetiaan anggota terhadap kelompok mereka; Menurunnya produktifitas kelompok.
Mengapa Konflik Timbul
Konflik di dalam kelompok biasanya disebabkan oleh :
a. Kurangnya komunikasi antar anggota kelompok.
b. Perbedaan pendapat mengenai topik yang sedang dibahas.
c. Perbedaan kepentingan antar sesama anggota kelompok.
d. Berbedanya informasi yang diterima oleh anggota kelompok mengenai suatu persoalan.
Seseorang biasanya akan mempertahankan pendapatnya, jika :
a. Menganggap masalah dalam konflik cukup penting.
b. Yakin bahwa dia memiliki dan menguasai pengetahuan mengenai persoalan tersebut.
c. Merasa bahwa alur pembicaraan dalam rapat berjalan mengarah ke pendapatnya.
Seseorang biasanya kurang mampu mempertahankan pendapatnya, jika :
a. Berhadapan dengan pejabat formal atau tidak formal.
b. Tidak memiliki informasi yang cukup untuk mendukung pendapatnya.
c. Menganggap pendapatnya kurang penting.
d. Tidak mendapatkan dukungan dari orang lain.
3. Situasi Konflik
Cara Mengatasi Konflik
1. Menghindarkan Diri
Banyak orang tidak ingin terlibat dalam konflik. Menghindarkan diri dari konflik atau menghindarkan diri dari permasalahan yang dapat menyebabkan konflik adalah perilaku yang umum dilakukan. Konflik dapat dihindarkan dengan menolak untuk melibatkan diri atau dengan menarik diri. Seseorang yang menghindarkan diri dari konflik, dapat meninggalkan ruangan, diam, bercerita lucu atau mencoba mengubah topik pembicaraan. Menghindari konflik tidak akan menyelesaikan masalah.
2. Difusi
Jika terlibat dalam konflik, kelompok atau anggota kelompok dapat memberhentikan pembicaraan sampai dengan suasana ‘mendingin’. Kelompok dapat membuat kesepakatan atas permasalahan yang kurang penting, sambil menunggu orang menjadi tenang atau menunggu informasi yang diperlukan untuk mendiskusikan masalah utama. Cara ini tidak dapat memecahkan konflik itu, tapi hanya dapat membantu memungkinkan penyelesaian konflik. Contoh lain ‘difusi’ dapat dilihat dari pernyataan berikut : “Kita adalah kawan dan jangan biarkan masalah ini menghancurkan kita. Biarkan ini selesai dengan sendirinya”. Cara ini tidak akan menyelesaikan masalah, tapi biasanya hanya akan menunda masalah untuk sementara waktu.
3. Konfrontasi (pertentangan)
Melalui konfrontasi, konflik dapat diselesaikan dengan cara-cara sebagai berikut :
         * “Menang – kalah”: Kekuatan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pandangan satu pihak saja.
        * “Kalah – kalah”: Masing-masing pihak yang bertikai tidak mau mengurangi tuntutannya. Kalaupun ada pihak ketiga yang memberikan jalan keluar, tidak memuaskan pihak yang bertikai.
        * “Menang – menang”: Kompromi dibuat untuk mencapai kesepakatan yang akan memuaskan semua pihak.
5. Beberapa Langkah Menangani Konflik dalam Rapat
1. Tujuan rapat, jelas
Penyampaian secara jelas tujuan yang akan dicapai adalah langkah pertama yang harus diambil. Pastikan bahwa seluruh peserta mengerti dan menyetujui agenda.
2. Jadilah pendengar yang baik

Orang-orang yang terlibat dalam konflik sering tidak memperhatikan penjelasan orang lain, karena mereka terlalu sibuk menyampaikan pendapat mereka sendiri. Sebagai seorang pemandu, cobalah mendorong semua peserta untuk mendengar dan mengerti pendapat masing-masing orang.
3. Bicaralah secara rasional
Terjadinya emosi adalah hal yang umum dalam situasi konflik. Namun kita tidak dapat membuat suatu keputusan jika situasinya sangat panas. Arahkan diskusi pada hal-hal yang diterima oleh akal sehat dan dapat didukung oleh fakta. Bicaralah dengan mengemukakan pendapat yang jelas. Usulkan beberapa pilihan jawaban terhadap masalah dan uraikan dampak dari penyelesaian masalah itu.
4. Buatlah pilihan ‘terbaik’
Pemecahan masalah yang menggabungkan kepentingan dan pendapat masing-masing pihak dapat dicapai dengan mengumpulkan semua pihak dan memilih solusi berdasarkan pada kesepakatan bersama.
5. Pikirkan dahulu
Salah satu pihak mungkin perlu waktu tambahan untuk mempertimbangkan informasi dan saran-saran yang dia terima.
6. Humor
Anda dapat menggunakan metode humor untuk menurunkan ketegangan pikiran atau perasaan. Humor dapat diterapkan sebagai suatu cara untuk mencapai penyelesaian lebih masuk akal.
Konflik bukanlah suatu masalah yang harus dihindari. Jika konflik dapat ditangani secara baik, maka umumnya penyelesaian dapat tercapai. Para ahli komunikasi menyebutkan bahwa:
         * 70% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui komunikasi yang lebih baik.
        * 20% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui perundingan.
        * 10% dari semua konflik dapat diselesaikan melalui campur tangan pihak ketiga.
6. Wakil dalam Perundingan
Dalam suatu diskusi, akan lebih mudah mencapai kesepakatan atau menghasilkan keputusan apabila pesertanya tidak banyak. Oleh karena itu, kalau ada beberapa kelompok yang akan berdiskusi, maka setiap kelompok cukup mengirimkan wakilnya.
Syarat wakil adalah :
            1. Kedekatan komunikasi antara wakil dan kelompoknya.
           2. Wakil dipilih oleh kelompoknya.
Anggota kelompok harus memberikan mandat kepada wakil mereka :
           1. Jika mandat diberikan secara kaku, maka para wakil akan terikat dan sangat setia kepada kelompoknya. Perwakilan akan sulit mengambil keputusan.
           2. Jika mandat diberikan secara lentur, maka kesepakatan dan keputusan dalam diskusi “kelompok perwakilan” akan mudah dicapai dan cenderung mengarah kepada kelompok yang baru.