Pengikut

Selasa, 06 Maret 2012

Proposal Tambang Emas Pasir Kerud


A.   Pendahuluan
Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 ( skala Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi lembaran sedemikian tipis hingga tembus pandang. Sebanyak 120.000 lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian tipisnya sehingga tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas dapat diulur menjadi kawat sepanjang 2,5 km.
Emas mempunyai karakteristik sectile ( lunak, elastis, mudah dibentuk ), memiliki warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ), berat, tahan lama,  tahan pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun karena emas sebagai salah satu logam coinage yang keberadaannya di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam yang sangat berharga.
Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar emas.
Karena kebutuhan terhadap logam emas yang semakin besar maka banyak orang yang melakukan proses penambangan emas  baik secara tradisional maupun modern. Dan ini sebuah peluang usaha yang menjanjikan untung besar, mengingat harga emas pun yang semakin meroket.

B.   Maksud dan Tujuan
Kami bermaksud untuk melakukan kerja-sama dalam hal usaha tambang emas. Peluang usaha ini cukup mempunyai prospek yang cerah karena kebutuhan atau permintaan terhadap logam emas kian hari kian besar  ditambah lagi dengan harga emas yang terus naik.
Selanjutnya, lahan yang akan digunakan, dapat dijadikan tambang emas  dan dijadikan perkebunan. Perkebunan ini akan ditanami dengan pohon-pohon yang produktif seperti durian, petai dan lain-lain. Jadi, selain dapat keuntungan dari tambang emas maka kedepannya akan mendapatkan keuntungan dari hasil perkebunan.
Perihal mengenai sistem kerja-sama dan simulasi hasil produksi dan keuntungan akan dijelaskan di halaman berikutnya.

C.   Lokasi Usaha
Lokasi usaha tambang emas beralamat di Desa Cibodas Kecamatan Kutawaringin   Kabupaten Bandung Jawa Barat. Mengapa kami memilih lokasi tersebut   karena:
1.      Salah satu dari pengelola telah terjun menjadi penambang di daerah tersebut.
2.      Berdasarkan survey yang telah kami lakukan secara langsung dilokasi tersebut dan juga diperkuat oleh keterangan masyarakat setempat yg menjadi para penambang diareal tersebut.


D.   Luas Lahan dan Kondisi Tanah.
Luas lahan keseluruhan adalah 2.800 m², lahan tersebut  diperuntukan sebagai lahan tambang emas dan  perkebunan. Kemudian perkebunan ini akan ditanami dengan pohon-pohon yang produktif seperti, durian, petai dan lain-lain. Kondisi tanah miring karena berada di punggung pasir (bukit) kerud dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 700 m dan tingkat curah hujan 2000 – 2500 mm per tahun, suhu udara 23ºC - 31ºC.

E.   Proses Produksi .
Proses pengolahan emas ini akan melalui beberapa tahap yaitu :
1.      Penambangan yaitu pengambilan material urat batuan yg mengandung unsur    emas .
2.      Penyortiran atau pemilahan material yang mengandung emas dan kemudian dimasukan dalam karung
3.      Pengangkutan material dari lokasi pertambangan ketempat / lokasi pengolahan .
4.      Menggiling batu menggunakan mesin tepung batu yg berfungsi untuk mempermudah proses pemisahan emas dengan pasir batuan.
5.      Pengolahan emas menggunakan mesin pemisah emas.
6.      Pemurnian kadar emas
7.      Penjualan

F.    Sistem Kerja-sama.
Usaha tambang emas ini, akan menjual sebanyak 300 saham dengan harga persaham Rp  1.000.000 - Rp 2.500.000 (satu juta - dua juta lima ratus ribu rupiah )
Bagi hasil antara pengelola dengan penanam saham adalah dari laba bersih.   40%  untuk pengelola dan 60% untuk penanam saham selama investasi belum mencapai BEP.  Bila telah dicapai BEP maka pembagian keuntungan adalah 60%  untuk pengelola dan 40% untuk penanam saham. Dan dibagaikan secara proporsional kepemilikan saham.  Pembagian keuntungan pertama direncanakan akan dibagikan pada akhir bulan ke 2 terhitung dari mulai kerja dan atau apabila usaha penambangan ini sudah menghasilkan.  Untuk selanjutnya akan dibagikan setiap bulan.
Dimana pembagian hasil keuntungan pertama akan dibagikan dilokasi pertambangan sekaligus kunjungan kerja para pemegang saham.
Para pemegang saham akan diberikan sertifikat dan kwitansi .

G.  Prediksi Perolehan Emas di Lahan yang Akan Diolah.
Dari per karung (40 kg) matrial batu dapat menghasilkan ± 0.5 gram setelah kedalaman tanah kira-kira  10 m.
Estimasi perolehan penggalian matrial batu :
Per hari,  ± 58 karung (2.320 kg) matrial batu.
Per bulan (26 hari) yaitu 58 karung X 26 hari = 1.508 karung (60.320 kg) matrial.
Perolehan emas dalam satu hari :
58 karung matrial X 0.5 gram = 29 gram emas.
Perolehan dalam satu bulan :
29 gram emas X 26 hari = 754 gram.
Estimasi perolehan keuntungan
754 gram X Rp. 400.000,- = Rp. 301.600.000,-
60% X 301.600.000 = Rp. 180.960.000,-


K.  Penutup.
Peluang usaha tambang emas ini mempunyai prospek yang cerah,  mengingat kebutuhan atau permintaan terhadap logam mulia semakin besar, ditambah lagi dengan harga emas yang terus naik.
Selain mendapatkan keuntungan setiap bulan para pemegang sahampun  memiliki seluruh asset perusahaan yang berupa lahan/tanah seluas 2.800 m2 yang harganya tidak akan turun dan peralatan yang dipergunakan untuk mengolah emas.
                                                                              Bekasi,    Januari 2012

                                                                     Pengelola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar